Telah 2 tahun Microsoft tak lagi merilis seri telpon seluler baru, seri telpon seluler terakhir yang dirilis oleh Microsoft yakni Lumia 650 dan hal hal yang demikian (vakumnya Microsoft di dunia telpon seluler) meninggalkan sebuah lubang di Microsoft Store sehingga berharap tidak berharap Microsoft patut mengerjakan sebuah sistem supaya lini telpon seluler di Microsoft Store konsisten terisi.
Menariknya juga dimulai pada tahun kemarin Microsoft mulai bekerja sama dengan brand yang menerapkan Android sebagai OS nya, yang salah satu diantaranya yakni Samsung. pada tahun kemarin pun Microsoft membuat sebuah hal kontroversial dengan memasarkan Galaxy S8 Microsoft Edition yang mana pada telpon seluler hal yang dimana SmartPhone tersebut memiliki segala aplikasi andalan Microsoft seperti Microsoft launcher, Office, Microsoft Edge dan lain-lain. (Baca: Sistem Menyulap Pintar Android Menjadi Microsoft Edition).
Seakan tak gembira dengan perkataan Microsoft, Samsung dengan jelas-terangan menolak bahwa ada Galaxy S8 / S8+ berlabel Microsoft Editon. (Baca: Samsung Tegaskan Tak Ada Samsung Galaxy ‘Microsoft Edition’)
Nah, ketika ini ada hal menarik yang dapat kau dapatkan di Microsoft Store, dimana jumlah telpon seluler Android yang dipasarkan oleh Microsoft jauh lebih banyak dibandingi dengan telpon seluler Windows Ponsel yang yaitu OS buatan Microsoft sendiri!
Untuk Android ada Samsung Galaxy S8 / S8+, Galaxy Note 8 dan Razer Ponsel, malah Microsoft juga telah membuka pre-order seri Galaxy S9 / S9+ di Microsoft Store. Hakekatnya Windows Ponsel cuma ada dua seri saja adalah HP Elite X3 dan Alcatel Idol 4S.
Microsoft Android
Tentunya hal ini betul-betul menarik ditunggu, apakah nantinya Microsoft akan benar-benar beralih sepenuhnya ke Android (tanpa memasarkan Windows Ponsel) atau “sang juru selamat” milik Microsoft adalah Surface Mobile dengan OS Andromeda bakal hadir di akhir tahun ini merubah permainan.
Memasarkan telpon seluler Android di Microsoft Store tentu bukan opsi yang gampang bagi Microsoft sebab mereka sendiri mengungkapkan sudah mencoba berbagai sistem untuk mempertahankan Windows 10 Mobile sampai akhir, namun konsisten gagal. Dan walaupun tampak konyol bagi sebuah raksasa teknologi untuk memasarkan produk dengan platform buatan saingannya, inilah satu-satunya sistem yang terpikirkan oleh Microsoft supaya roda bisnis terus berputar.
